Distemper Pada Kucing

Distemper Pada Kucing

Distemper Pada Kucing

Pada awal tahun silam, Januari 2020 sempat terjadi kehebohan tentang kucing. Kali ini bukan karena video lucu atau kasus kekerasan pada hewan peliharaan, tapi terkait penyakit yang cukup mematikan. Banyak kucing yang mati secara mendadak karena menderita distemper. Sebelumnya, banyak orang yang memelihara kucing tidak memahami jenis penyakit yang menyerang kucing ini.

 

Pengertian Distemper Pada Kucing

Distemper merupakan jenis penyakit yang dapat menyerang kucing. Penyakit ini sangat berbahaya bagi para kucing karena dapat menyebabkan kematian.

Nama lain dari penyakit ini adalah Feline Panleukopenia. Penyakit ini sangat mudah menyerang anak kucing. Ini karena yang menjadi sasaran utama adalah daya tahan tubuh.

Sedangkan imun kucing anakan masih belum kuat bertahan pada penyakit tertentu.

Distemper Pada Kucing

 

Mengenali Gejala Distemper Pada Kucing

Kucing yang terkena distemper akan menunjukkan gejala, seperti mual, muntah, lemas, malnutrisi dehidrasi hingga diare disertai darah.

Penyakit ini lebih menyerang pada sistem pencernaan kucing. Seekor kucing peliharaan dapat mengalami pendarahan akibat saluran pencernaan yang telah terinfeksi.

Bahkan kucing bisa sampai kekurangan darah hanya karena diare. Gejala perubahan fisik yang dapat terlihat adalah rambut yang kasar saat diraba, berat badan kucing yang turun drastis dan terlihat sangat lemas.

Sebelum mati, kucing akan mengidap demam terlebih dahulu baru disusul dengan mual dan muntah.

 

Penyebab Penyakit Distemper

Penyakit distemper pada kucing disebabkan oleh virus feline parvo, disebut juga dengan virus Panleukopenia. Virus ini menyerang sistem pencernaan, sistem syaraf pusat dan sistem pernapasan.

Virus ini cukup mematikan karena dapat bertahan lama hingga satu tahun.

 

Proses Penularan Virus Distemper

Penyakit ini dapat menular kepada kucing lain yang ada disekitarnya. Penularan virus bisa melalui udara, air, air liur kucing, muntahan, kotoran dan sisa makanan yang telah terkontaminasi.

Anak kucing yang tertular masih dapat bertahan hidup beberapa hari.

Pada hari pertama virus yang aktif, akan membuat kucing kehilangan sistem imunitas.

Ini karena virus tersebut telah menghancurkan sel-sel darah merah, sehingga tidak bisa melawan infeksi yang bersifat sekunder.

Kucing dewasa yang terinfeksi saat hamil, sangat mungkin mengalami keguguran, melahirkan dengan kondisi otak anak kucing yang abnormal dan lahir mati.

Gejala Distemper Pada Kucing

 

Cara Penanganan Panleukopenia Pada Kucing

Kontaminasi virus dapat berjalan dengan cepat, sehingga menular kepada kucing yang lain.

Tentu saja hal ini tidak anda harapkan terjadi pada kucing peliharaan.

Meski cukup mematikan, penularan virus ini dapat dicegah. Penanganan yang bisa dilakukan pada kucing yang mengidap panleukopenia, antara lain:

  • Vaksin

Pemberian vaksin FPV sangat penting bagi kesehatan anak kucing. Anda perlu menyuntik vaksin kucing sebanyak dua kali dengan kategori suntikan pertama adalah wajib dan suntikan kedua sebagai tambahan.

Jarak pemberian vaksin pertama dan kedua antara tiga hingga empat minggu. Suntikan vaksin pertama perlu diberikan saat anak kucing berusia tujuh sampai sembilan minggu.

Setelah suntikan kedua, kucing anda harus tetap berada di dalam rumah. Ini karena vaksin membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bereaksi dengan tubuh kucing.

  • Pemberian Asupan Vitamin

Selain memberi antibiotic untuk meningkatkan kekebalan tubuh, kucing memerlukan asupan vitamin untuk tetap bertahan dalam kondisi sakit.

Vitamin A dan B merupakan asupan yang sangat dibutuhkan untuk menjaga sistem imunitas pada kucing. Ini karena dua jenis vitamin tersebut dapat memperbaiki sel-sel yang telah rusak, sehingga semakin menguatkan tubuh kucing.

  • Segera Periksakan Ke Dokter Hewan

Apabila kucing peliharaan terdeteksi memiliki gejala awal, sebaiknya segera periksakan ke dokter hewan terdekat. Gejala akut yang bisa dirasakan adalah muntah disertai diare.

Memeriksakan kucing ke klinik hewan dapat menyelamatkan hidupnya. Dokter pun akan memberi resep yang tepat karena telah melalui proses pemeriksaan sesuai prosedur.

Setelah itu lakukan check up setiap enam bulan sekali untuk memantau perkembangan kucing anda.

Kucing yang terindikasi sehat, tidak boleh membuat anda lengah.

Anda perlu menerapkan pola hidup sehat. Semua peralatan yang berhubungan dengan kucing perlu dicuci dengan cairan disinfektan untuk membunuh virus yang tak terlihat.

Kualitas kesehatan kucing juga bergantung pada kebiasaan yang diterapkan oleh majikan. Dengan begitu, distemper pada kucing dapat dihindari.

Share Yuk!

Leave a Reply